Jakarta ( Berita ) :  Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menegaskan sistem keuangan dan perbankan syariah seharusnya tidak hanya dijalankan berdasarkan prinsip syariah tetapi juga harus tahan turbulensi (gejolak) dan tekanan ekonomi.
“Keuangan dan perbankan syariah seharusnya tidak hanya berdasarkan prinsip syariah dan standar bank Islam, tapi juga harus tahan terhadap turbulensi dan tekanan ekonomi,” kata Darmin dalam acara Kuliah Seri Perdana (Inaugural Lecture) mengenai ekonomi syariah di kantor BI, Jakarta, Rabu [19/12].
Menurut Darmin, standar keuangan syariah tidak cukup kuat untuk menghadapi kondisi ekonomi terkini, seperti krisis finansial di Eropa dan volatilitas pasar di negara maju dan berkembang, sehingga, hal itu merupakan suatu tantangan bagi pelaku ekonomi syariah untuk bisa mengembangkan sistem tersebut dan meningkatkan stabilitas finansial.
“Apakah praktik dan aturan syariah bisa mempromosikan stabilitas finansial mengingat krisis global yang ada mengharuskan kita untuk bisa memperkuat kebijakan makro dan mikro dengan prinsip kehati-hatian?”ungkapnya.
Menurut dia, dengan menjaga stabilitas finansial, sistem keuangan Islami bisa memainkan peran yang penting untuk mempertahankan stabilitas pertumbuhan sektor industri.

Kerentanan
Senada dengan Darmin, Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Azis menuturkan sistem keuangan syariah sebagai elemen dari sistem keuangan yang memiliki kerentanan perlu dijaga stabilitasnya.
“Sistem keuangan syariah bisa menjadi sistem yang kuat dalam nilai-nilai syariah yang dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Apalagi, aset keuangan syariah secara global telah berada di angka lebih dari satu triliun dolar AS. Hal itu menunjukkan bahwa sistem keuangan syariah telah berkembang pesat dan punya peluang untuk bisa mendukung stabilitas ekonomi suatu negara.
Berdasarkan data Forum Keuangan Islami Global, aset ekonomi syariah secara global mencapai 1,34 triliun dolar AS pada 2012, didominasi oleh Gulf Cooperation Council sebesar 0,5 triliun dolar AS, Asia sebanyak 0,28 triliun dolar AS dan negara Afrika Utara sebesar 0,47 triliun dolar AS.

Analisa : Ekonomi islam menjadi sorotan banyak pihak karena memiliki ketahanan terhadap gejolak ekonomi dan masyarakat merasa lebih fair perihal perhitungan bagi hasilnya. sehingga keberadaannya akhir-akhir tahun ini mendapat sambutan hangat dari manyarakat.

Sumber : http://beritasore.com/2012/12/19/ekonomi-islam-tak-hanya-prinsip-syariah/