Jakarta (ANTARA
News) - Peneliti menemukan sel otak yang hanya bergejolak saat monyet
berbagi, yang bisa menjadi pentunjuk tentang syaraf yang mendasari
altruisme, kebaikan.
Menurut hasil studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Nature Neuroscience
edisi 23 Desember 2012, sel-sel otak pada monyet obyek penelitian
bergejolak saat mereka memberikan jus, yang mewakili sifat kebaikan dan
perilaku tidak egois.
"Dorongan primitif untuk melakukan kebaikan
pada binatang mungkin berkembang menjadi altruisme yang kita lihat pada
manusia sekarang," kata salah satu penulis studi tersebut, ahli syaraf
Michael Platt dari Duke University.
Namun memahami kerja
altruisme di otak cukup rumit. Saat orang melakukan sesuatu yang tidak
egois seperti beramal, sirkuit yang biasa bergejolak saat makan coklat
atau melakukan sesuatu yang menyenangkan jadi aktif," kata Platt kepada LiveScience.
Hasil studi itu juga menunjukkan bagaimana bagian otak yang disebut orbitofrontal cortexmen dan anterior cingulate gyrus menjadi bagian yang ikut bertanggungjawab dalam menciptakan bentuk empati primitif.
Platt
berspekulasi, bagian yang sama pada otak manusia juga melakukan hal
serupa saat melakukan kebaikan. "Pengalaman dan penghargaan mungkin
mendorong perilaku memberi," katanya.
Menurut ahli syaraf di
Oxford, Matthew Rushworth, hasil penelitian itu memberikan gambaran
aktivitas syaraf yang mendasari aspek kesadaran sosial. "Ini adalah
pencapaian besar," kata Rushworth, yang tidak terlibat dalam penelitian,
kepada LiveScience melalui surel.
Analisa : Semakin maju semakin bertambah ilmu pengetahuan. Penelitian juga semakin ditingkatkan. semoga membawa kebaikan bagi seluruh umat manusia
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/350854/peneliti-temukan-petunjuk-tentang-sel-kebaikan
0 komentar:
Posting Komentar