JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Perumahan Rakyat Djan
Faridz menyatakan akan mendorong pembangunan rumah untuk buruh atau
pekerja. Pembangunan rumah diprioritaskan berupa rumah susun sederhana
sewa (rusunawa).
Hal itu dikemukakan Djan Faridz kepada wartawan
di Jakarta, Jumat (4/1/2013). Terkait hal itu, sejumlah perubahan
dilakukan untuk program rumah buruh.
Saat ini, rumah buruh dibangun untuk keluarga. Dalam setiap pembangunan menara kembar (twin block),
hanya terbangun maksimal 5 lantai dengan daya tampung 91 keluarga.
Mulai tahun ini, setiap menara rusunawa akan dibangun sebanyak 6 lantai
dengan sasaran buruh lajang, sehingga daya tampung bisa meningkat
menjadi 662 orang.
Ia menambahkan, komponen pengeluaran buruh
terbesar saat ini adalah kontrak rumah dan transportasi. Untuk menekan
biaya tersebut, maka rusunawa akan dibangun berdekatan dengan
lokasi-lokasi industri di Karawang, Bekasi, dan Tangerang. Di Jakarta,
pembangunan rusunawa diarahkan ke kawasan berikat di Jakarta Timur dan
Jakarta Barat.
Tahun ini, jumlah total pembangunan rumah untuk
buruh ditargetkan menampung minimal 10.000 tempat tidur, termasuk
kawasan perumahan.
Analisa : Kebutuhan setiap tahun akan hunian sangat mendesak, kita patut mendukung pemerintah dalam merealisasikan proyek pembangunan rumah buruh. pendapatan yang pas-pasan menjadikan proyek rumah buruh ini akan banyak diminati
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/01/04/21570757/Pemerintah.Dorong.Pembangunan.Rumah.Buruh
0 komentar:
Posting Komentar